Tuesday, 12 November 2013

Pola Asuh Orang Tua




Pola Asuh Orang tua dalam Pembentukan Kepribadian


Assalamulaikum wr.wb

Baiklah tanpa basa-basi mari kita masuk keinti pembahasan.

v Pengertian pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua yaitu, tindakan atau sikap orang tua dalam berinteraksi kepada anaknya. Pada dasarnya pola asuh yang diterapkan oleh tiap-tiap keluarga berbeda dengan keluarga lainnya. Berkaitan dengan pola asuh ini terdapat tiga macam pola asuh orang tua, yaitu otoriter, permisif dan autoritatif.




  o  Pola asuh otoritatif

Pola asuh otoritatif diartikan sebagai bentuk pola asuh yang menekankan pada pengawasan orang tua kepada anak untuk mendapatkan ketaatan atau kepatuhan. Dimana orang tua bersikap tegas, suka menghukum dan cenderung mengekang keinginan anak. Hal ini yang dapat menyebabkan anak kurang inisiatif, cenderung ragu dan mudah gugup. Oleh karena sering mendapat hukuman anak menjadi tidak disiplin dan nakal.





  o  Pola asuh permisif

Pola asuh permisif diartikan sebagai bentuk pengasuhan di mana orang tua memberi kebebasan sebanyak mungkin pada anak untuk mengatur dirinya, anak tidak dituntut untuk bertanggung jawab dan tidak banyak dikontrol oleh orang tua. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingatkan apabila anak sedang dalam bahaya, dan sedikit bimbingan yang diberikan oleh orang tua. Namun, orang tua dalam pola pengasuhan seperti ini biasanya bersifat hangat, sehingga sering kali disukai oleh anak.




  o  Pola asuh autoritatif

Pola asuh autoritatif diartikan sebagai pola pengasuhan orang tua yang dicirikan dengan adanya hak dan kewajiban orang tua dan anak adalah sama dalam arti saling melengkapi, anak dilatih untuk bertanggung jawab, dan menentukan perilakunya sendiri agar dapat berdisiplin. Pola asuh ini adalah pola asuh yang baik dan cocok untuk diterapkan para orang tua kepada anak-anaknya. Anak yang diasuh dengan dengan teknik pola asuhan ini nantinya akan menjadi anak yang yang hidup ceria, menyenangkan, kreatif, cerdas, percaya diri, terbuka pada orang tua, menghargai dan menghormati orang tua, tidak mudah stress dan depresi dan berprestasi baik.
Dari sini dapat dimengerti bahwa tumbuh kembang kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh cara orang tua dalam pengasuhannya.
Macam-Macam perilaku menyimpang dan penyebab pola asuhnya
Perilaku anak sering kali dapat berubah-ubah dikarenakan adanya pengaruh dari pihak luar atau anak ingin mencoba sesuatu yang baru dilihatnya atau hal yang sebelumnya tidak diperbolehkan oleh orang tuanya. Perilaku ini dapat berupa hal yang positif atau hal yang negatif.

o  Mengutip apa yang diungkapkan oleh penulis asal Amerika yaitu Dorothy Law Nollte:
ü  Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki
ü  Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi
ü  Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri
ü  Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri
ü  Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri
ü  Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri
ü  Jika anak dibesarkan dengan kelembutan, maka ia belajar menghargai
ü  Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar percaya
ü  Jika anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menghargai diri sendiri


Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia
 belajar menemukan kasih dalam kehidupannya.
Bila diambil dari pengertian diatas, kalau boleh jujur mungkin orang tua saya termasuk orang tua yang menerapkan pola asuh permisif karena orang tua saya memberi kebebasan sebanyak mungkin pada saya serta kakakdan adik saya untuk mengatur dirinya, namun saya serta saudara saya tetap dituntut untuk bertanggung jawab dalam hal apapun yang kami lakukan, tentu dangan bimbingan oleh orang tua saya. dan sedikit bimbingan yang diberikan oleh orang tua.
Tetapi kepribadian saya tidak hanya terbentuk karena pola asuh orang tua saya saja, kepribasian saya juga terbentuk karena adanya pengaruh dari lingkungan. Sebagai contoh dulu saya adalah tipe anak yang suka memaksakan kehendak, mungkin ini karena saya dulu berteman dengan anak-anak dilingkungan saya yang orang tuanya berpenghasilan lebih, jadi saya terkadang suka minder, ketika teman saya meminta sesuatu kepada orang tuanya dengan mudah sementara saya tidak. Jujur orang tua saya termasuk orang yang berpenghasilan pas pas-an, namun semakin beranjak dewasa, sekarang saya sadar bahwa semua itu adalah suatu sifat yang buruk karena tidak mensyukuri apa yang dimiliki tapi semua itu mamberi saya pelajaran bahwa, apapun yang kita miliki, apapun yang kita bisa, kita tetap harus mensyukurinya.


Sekian dari saya, mohon maaf bila ada kesalahan dalam kalimat saya.
Saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum wr.wb

Sumber  :
ü  Pengalaman Pribadi

No comments:

Post a Comment

loading...